
Derita Penerima Berita
[source](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQtAMDe6r_Siq0Gd7uzfSKrs2vjOldGLgM67HlEf-JPXHZpAcD4wg)
Pernah duduk semeja dengan para politisi? Jika pernah, pasti ada topik pembahasan yang sifatnya “antara kita berdua”, maksudnya suatu hal yang tidak akan dibahas dalam forum umum atau masyarakat luas. Biasanya saat mendengarkan topik ini kita akan sedikit kaget dan tercengang, rasanya seperti baru saja rahasia besar terungkap, ooohh…rupanya ini tujuannya,..begini triknya dan begitu permainannya.
Ini barang pasti kawan, hanya dalam ruang rahasia saja kebenaran terungkap. Oleh karena itu perlu kita tahu bahwa selalu ada 2 versi informasi yang kita konsumsi, (1) Informasi untuk disebarkan ke publik, dan (2) Informasi khusus bagi pihak tertentu dan dalam kondisi tertentu saja.
Mari kita lihat kedua golongan ini, seperti kita tahu bahwa target politik itu masyarakat (publik), maka otomatis sesuatu yang tersampaikan ke publik akan berbeda dengan apa yang disampaikan kepada golongan tertentu, katakanlah publik sengaja disuguhi dengan A, sebaliknya golongan tertentu akan disuguhi dengan B.
Kemudian jika kita ingin bicara masalah kenyataan atau permainan, kedua informasi tersebut pastilah salah satunya kenyataan dan yang lainnya adalah permainan, sekarang coba tebak, pihak mana yang menerima informasi bersifat permainan.
Maka dari itu secara umum, informasi yang diobral adalah informasi murahan untuk meraih tujuan, sedangkan faktanya hanya disebarkan kepada orang dan golongan tertentu saja. Ya, simpelnya didepan layar namanya “Acting” sedangkan dibelakang layarlah yang “asli”